Kenapa Aku Merasa Lebih Diri Sendiri Sejak Tinggal di Bali
Salah satu hal paling mengejutkan yang aku rasakan sejak pindah ke Bali adalah… aku merasa jadi lebih diri sendiri. Bukan versi yang dipoles untuk memenuhi ekspektasi orang lain, tapi versi yang jujur, apa adanya, dan tenang.
Sebelumnya, aku tinggal di kota besar yang penuh dengan standar dan tekanan. Harus tampil seperti ini, harus punya pencapaian seperti itu. Rasanya seperti hidup untuk membuktikan sesuatu terus-menerus. Aku terbiasa menyesuaikan diri demi diterima—dari cara berpakaian, berbicara, sampai cara berpikir. Tapi di balik itu semua, aku sering merasa kehilangan arah.rusiaslot88 login
Saat aku pindah ke Bali, aku tidak langsung berubah. Tapi lambat laun, aku mulai menyadari perbedaannya. Di sini, tidak ada yang benar-benar peduli kamu pakai baju branded atau tidak. Tidak ada tekanan untuk terlihat “sukses” sepanjang waktu. Orang-orang hidup dengan caranya masing-masing—lebih santai, lebih bebas, dan lebih sadar.
Dan itulah yang membuatku mulai membuka diri. Aku mulai jujur tentang apa yang aku suka, apa yang aku tidak suka, dan apa yang benar-benar aku butuhkan. Aku tidak merasa harus “berperan” untuk diterima. Aku mulai menjalani hidup sesuai nilai dan ritmeku sendiri.
Bali memberiku ruang—secara fisik, mental, dan emosional. Alamnya yang indah, pantainya yang tenang, serta komunitas yang suportif membuatku merasa aman untuk mengeksplorasi siapa diriku sebenarnya. Aku belajar untuk mendengar tubuhku, memahami emosiku, dan menghargai proses tumbuhku.
Aku juga mulai melakukan hal-hal yang benar-benar aku cintai tanpa takut dinilai: olahraga, menulis, menciptakan konten, menjelajahi alam, bahkan hanya duduk diam menikmati matahari tenggelam. Hal-hal kecil yang dulu terasa tidak penting, kini justru menjadi bagian dari proses penyembuhan dan pengenalan diri.
Tinggal di Bali bukan berarti hidup tanpa tantangan. Tapi bedanya, sekarang aku menghadapi tantangan itu sebagai diriku sendiri—bukan topeng yang aku pakai untuk bertahan di dunia luar.
Dan mungkin itu arti kebebasan yang sebenarnya: ketika kamu bisa jadi dirimu sendiri, sepenuhnya, tanpa rasa bersalah atau takut. Bali memberiku kebebasan itu. Di sini, aku tidak hanya tinggal—aku pulang ke diriku sendiri.